Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

STANDARISASI DALAM PEMBUATAN GAMBAR

Standarisasi dalam pembuatan gambar teknik adalah penerapan aturan dan pedoman yang telah ditetapkan agar gambar teknik dapat dipahami secara universal oleh semua pihak yang terlibat dalam proses perancangan, produksi, dan inspeksi suatu produk atau bangunan. Tujuannya adalah untuk memastikan konsistensi, kejelasan, dan keseragaman dalam penyajian informasi teknis.

Sumber Gambar : https://www.canva.com/

TUJUAN STANDARISASI
  • Memudahkan komunikasi teknis antar insinyur, teknisi, dan pihak produksi.
  • Menghindari kesalahan interpretasi yang bisa berdampak pada kualitas dan fungsi produk.
  • Efisiensi kerja karena semua pihak menggunakan format dan simbol yang sama.
  • Menjamin kualitas produk karena desain dapat diwujudkan sesuai dengan spesifikasi.

ELEMEN STANDARISASI 

1. Ukuran dan Format Kertas

Ukuran dan format kertas sangat penting dalam bidang teknik, terutama untuk gambar teknis dan dokumen standar. Sistem yang paling umum digunakan adalah standar ISO 216, yang mengatur ukuran seri A, B, dan C.


Sumber Gambar : Drawing Machine Halaman 11

2. Jenis dan Ketebalan Garis

Garis memiliki jenis dan ketebalan berbeda untuk menyampaikan informasi yang spesifik dan menghindari kesalahan interpretasi. Standar yang umum digunakan adalah ISO 128 dan SNI (Standar Nasional Indonesia).

Sumber Gambar : Drawing Machine Halaman 14

Sumber Gambar : https://chatgpt.com/

3. Simbol dan Notasi Teknis
(simbol pengelasan, sambungan, aliran fluida, dll.).

Simbol dan Notasi Teknis sangat penting untuk menyampaikan informasi teknis secara jelas dan standar tanpa perlu penjelasan verbal panjang.

3.1 Simbol Geometrik (Gemetric Dimensioning and Tolerancing)

Simbol Geometrik digunakan untuk mengontrol bentuk, orientasi, lokasi, dan runout dari fitur mekanik:

  • Ø : Diameter
  • R : Radius
  • SR : Spherical Radius (radius bola)
  • ± : Toleransi (misalnya ±0.1 mm)
  • : Tegak lurus (perpendicular)
  • : Paralel
  • : Konsentris
  • : Profil
  • : Miring/sudut tertentu

3.2 Simbol Permukaan

Simbol Permukaan menunjukkan perlakuan terhadap permukaan benda:

  • : Permukaan harus dikerjakan (material removal required)
  • atau : Permukaan tidak boleh dikerjakan
  • dengan angka : Kekasaran permukaan (misalnya ∇3.2 = Ra 3.2 μm)
3.3 Notasi Toleransi Dimensi : 
Menentukan seberapa banyak penyimpangan dimensi yang diizinkan. Contoh:
  • 50 ±0.1 → Ukuran bisa antara 49.9 hingga 50.1 mm
  • 50 +0.2/-0.1 → Ukuran bisa antara 49.9 hingga 50.2 mm
3.4 Simbol Las (Welding Symbol) Garis referensi dengan simbol las seperti:
  • Fillet weld: segitiga
  • Groove weld: berbagai bentuk tergantung jenis alur
  • Tail: untuk catatan tambahan seperti jenis elektroda
3.5 Simbol Ulir (Thread Symbols) Menyatakan jenis dan ukuran ulir, Contoh: 
  • M10 × 1.5 → ulir metrik, diameter 10 mm, pitch 1.5 mm
  • UNC, UNF, BSP, dll untuk ulir non metrik
3.6. Simbol Proyeksi Menunjukkan jenis proyeksi ortografik yang digunakan:
  • Proyeksi Eropa (First Angle)
  • Proyeksi Amerika (Third Angle)
3.7. Notasi Material Menunjukkan jenis bahan, contohnya:
  • SS 304 → Stainless steel tipe 304
  • AISI 1020 → Baja karbon rendah
  • Al 6061 → Aluminium
3.8. Notasi Lain
  • FINISH: jenis penyelesaian akhir
  • QTY: jumlah komponen
  • REV: revisi gambar
  • SCALE: skala gambar (misalnya: 1:2 atau 2:1)


4. Proyeksi dan Tampilan

Proyeksi adalah metode untuk mentransformasikan objek tiga dimensi ke dalam gambar dua dimensi di atas kertas atau layar. Tujuannya adalah menyajikan bentuk dan ukuran objek secara presisi. Sedangkan tampilan merujuk pada sudut pandang tertentu dari objek yang digambarkan dalam proyeksi.
Sumber Gambar : Machine Drawing Halaman 46

Keterangan Penunjukan Pandangan 
  • Penunjukan panah a adalah pandangan depan
  • Penunjukan panah b adalah pandangan atas
  • Penunjukan panah c adalah pandangan kiri
  • Penunjukan panah d adalah pandangan kanan
  • Penunjukan panah e adalah pandangan bawah
  • Penunjukan panah f adalah pandangan belakang

Gambar Proyeksi K1 Eropa

Gambar Proyeksi K3 Amerika 


5. Skala Gambar

Skala dalam gambar teknik mesin adalah perbandingan antara ukuran objek yang digambar dengan ukuran aslinya. Karena objek dalam teknik mesin bisa sangat besar (seperti mesin industri) atau sangat kecil (seperti komponen presisi), skala membantu menyajikan gambar secara proporsional agar mudah dibaca dan dianalisis di atas kertas.

Sumber Gambar : Drawing Machine Halaman 13

6. Ukuran Huruf

Sumber Gambar : Machine Drawing Halaman 18


7. Judul Gambar dan Informasi Tambahan

Dalam gambar teknik mesin, setiap gambar harus memiliki judul gambar dan informasi tambahan agar dapat dibaca, dipahami, dan digunakan dengan tepat oleh semua pihak yang terlibat, seperti teknisi, operator mesin, insinyur, atau pengawas produksi.

STANDAR YANG DIGUNAKAN

Beberapa standar umum yang berlaku dalam gambar teknik meliputi:

  • ISO (International Organization for Standardization)
  • ANSI (American National Standards Institute)
  • JIS (Japanese Industrial Standard)
  • SNI (Standar Nasional Indonesia)

PENERAPAN

Jika sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia menggambar komponen mesin menggunakan standar ISO, maka perusahaan di Jerman atau Jepang bisa langsung memahami dan memproduksinya tanpa perlu mengubah atau menafsirkan ulang gambar tersebut.

-= TERIMA KASIH =-

Posting Komentar untuk "STANDARISASI DALAM PEMBUATAN GAMBAR"