Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TEACHING FACTORY DI SMK PEMESINAN

PENGERTIAN TEFA

Teaching Factory adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan proses belajar dengan proses produksi. Siswa tidak hanya belajar teori dan praktik dasar, tetapi juga terlibat langsung dalam proyek atau produksi riil sebagaimana yang dilakukan di perusahaan industri pemesinan.

KARAKTERISTIK TEFA PEMESINAN

  • Berbasis Industri: Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan standar dan prosedur industri pemesinan.
  • Produk Riil: Siswa menghasilkan produk atau layanan nyata, seperti pembuatan spare part, komponen mesin, atau jasa permesinan.
  • Kolaborasi Dunia Industri: Sekolah bekerja sama dengan perusahaan mitra untuk pelatihan, proyek kerja, hingga pemesanan produk.
  • Manajemen Produksi Nyata: Melibatkan proses perencanaan, produksi, kontrol kualitas, pemasaran, dan pengiriman produk.

KOMPONEN UTAMA TEFA PEMESINAN
  • Workshop/Unit Produksi: Bengkel dilengkapi dengan mesin-mesin seperti bubut, frais, CNC, dan las.
  • Instruktur/Guru Produktif: Guru memiliki pengalaman industri dan memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek.
  • Siswa Sebagai Tenaga Produksi: Siswa berperan aktif dalam proses produksi sesuai dengan bidang keahliannya.
  • Manajemen Sekolah: Mengelola TeFa sebagai unit bisnis sekolah yang tetap fokus pada tujuan pembelajaran.

MANFAAT TEFA PEMESINAN

1. Manfaat Bagi Siswa 
  • Meningkatkan Kompetensi Praktis : Siswa belajar langsung di lingkungan kerja nyata (mini industri), sehingga menguasai keterampilan teknis seperti mengoperasikan mesin bubut, frais, CNC, dan alat ukur.
  • Membiasakan Budaya Industri : Siswa terbiasa dengan etos kerja industri: disiplin, target waktu, kualitas produk, dan keselamatan kerja.
  • Meningkatkan Daya Saing : Lulusan siap kerja karena sudah punya pengalaman kerja nyata dan portofolio produk.
  • Wirausaha dan Inovasi : Siswa dapat menghasilkan produk bernilai jual dan belajar kewirausahaan dari proses produksi hingga pemasaran.

2. Manfaat Bagi Sekolah
  • Link and Match dengan Dunia Industri : Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan industri, sehingga lulusan lebih relevan dan terserap.
  • Sumber Pendapatan Sekolah : Produk hasil TEFA dapat dijual, menghasilkan income bagi sekolah.
  • Promosi dan Citra Positif : Sekolah dikenal sebagai tempat pelatihan kerja yang modern dan produktif.
  • Tempat Magang Guru : Guru juga bisa mengasah keterampilan industri dan teknologi terkini.

3. Manfaat Bagi Industri
  • Sumber Tenaga Kerja Terampil : Industri lebih mudah mendapatkan tenaga kerja siap pakai.
  • Kolaborasi Produksi : Industri bisa memanfaatkan fasilitas sekolah untuk memproduksi komponen dalam skala kecil-menengah.
  • Inovasi dan Pengembangan Produk : TEFA bisa menjadi tempat uji coba atau R&D (riset dan pengembangan) skala kecil.


CONTOH PRODUK TEFA PEMESINAN
  • Pembuatan komponen mesin (gear, shaft, dudukan bearing).
  • Jasa bubut, frais, las, atau perawatan mesin industri kecil.
  • Proyek pembuatan alat bantu produksi sederhana.
  • Pengembangan prototipe mesin sederhana untuk UKM.

Tefa Engsel Bak truk

CONTOH URUTAN PROSES PRODUKSI 

A. Alur Produksi Sok Drat Male


Gambar Kerja

1. Pembelian Material

1.1 Membeli material Assental S45C diameter 55mm

2. Pemotongan Material 

2.1 Potong material menggunakan Bandsaw Mesin dengan ukuran diameter 55mm x panjang 85mm

3. Pembubutan Material 

3.1 Pembubutan muka (facing) diameter 55mm x Panjang 80mm (toleransi ±0.2mm)

  • Setting pahat rata setinggi senter pada mesin bubut
  • Setting pahat dengan menyudut sekitar 30° ke kanan untuk melakukan pembubutan muka (facing)
  • Lakukan facing pada kedua sisi dengan putaran 400 rpm dan feeding 0.2 mm/menit sampai mencapai ukuran panjang 98mm

3.2 Pembuatan lubang(drilling) menggunakan bor senter BS5

  • Lakukan setting bor senter pada kepala lepas
  • Setting putaran mesin pada putaran 400 rpm
  • Pengeboran (drilling) menggunakan bor senter BS5 dengan kedalaman minimal 1/3 ketirusan bor senter

3.3 Pembuatan lubang (drilling) tembus diameter 12mm menggunakan Twist Drill dan Chuck Drill
  • Lakukan setting bor diameter 12mm pada kepala lepas
  • Setting putaran mesin pada putaran 300 rpm
  • Lakukan pengeboran dengan berhenti sejenak dan berikan oli pendingin selama proses pengeboran

3.4 Pembuatan lubang (drilling) tembus diameter 21mm menggunakan Taper Drill dan Slevee MT3
  • Lakukan setting bor diameter 21mm pada kepala lepas
  • Setting putaran mesin pada putaran 200 rpm
  • Lakukan pengeboran dengan berhenti sejenak dan berikan oli pendingin selama proses pengeboran
3.5 Pembubutan memanjang diameter 44mm x panjang 43mm (toleransi 0.2)

  • Setting pahat rata setinggi senter dan tegak lurus benda kerja
  • Setting putaran mesin pada putaran 400 rpm dengan feeding 0.2 mm/menit
  • Lakukan pembubutan memanjang dengan ketebalan 0.2mm sampai diameter 41mm
  • Berikan oli pendingin selama pembubutan memanjang

3.6 Pembubutan memanjang diameter 39mm x 3mm (toleransi 0.2)


3.7 Pembubutan chamfer 2.5mm


3.8 Pembubutan alur (grooving) dengan lebar 5mm x diameter 39mm

  • Setting pahat setinggi senter dan tergak lurus dengan benda kerja
  • Setting putaran mesin pada putaran 200rpm
  • Gunakan pahat alur dengan lebar 3mm
  • Buatlah alur dengan pemakanan 0.2mm dengan digeser maju samping kiri dan kanan

4. Penguliran (Threading) Material

4.1 Pengasahan pahat ulir persegi

  • Gunakan pahat HSS Co.5 dengan ukuran 1/2”x1/2” x6”
  • Asah pada bagian kiri pahat, sisakan ukuran pahat alur 3.1mm dengan panjang 20mm
  • Usahakan hasil lurus dan bagian atas agak miring

4.2 Pembubutan ulir RH - 44mm x 4TPI

  • Setting pahat setinggi senter dan tegak lurus benda kerja
  • Setting handle mesin dengan kisar 4 TPI (Thread Per Inch)
  • Pemakanan ketebalan ulir 0.2mm sampai kedalam 2.5mm
  • Gunakan lonceng ulir untuk hasil alus dan presisi
  • Lakukan finishing dengan kikir dan putaran mesin

5. Pembesaran Lobang (Boring) Material

5.1 Perbesar lubang (boring) tembus dengan diameter 28mm menggunakan pahat bubut dalam (holder S20R)

5.2 Perbesar lubang (boring) diameter 42.5 x panjang 25mm

  • Setting pahat bubut dalam holder S20R dengan posisi insert di tengah lubang
  • Lakukan pembubutan dengan ketebalan 0.2mm dengan feeding 0.2 mm/menit sampai ukuran diameter 42.5mm x panjang 22mm

6. Pengecekan Produk

6.1 Assental S45C diameter 55mm x 80mm (toleransi ±0.2)

6.2 Pembubutan memanjang diameter 44mm x panjang 43mm

6.3 Pembubutan memanjang diameter 39mm x panjang 3mm

6.4 Pembubutan alur lebar 5mm x diameter 44mm

6.5 Penguliran RH 44mm x 4TPI

6.6 Memperbesar lubang (Boring) diameter 28mm

6.7 Memperbesar lubang (Boring) diameter 42.5mm x panjang 22mm

6.8 Perakitan

7. Pengiriman Produk

7.1 Packing dalam menggunakan kardus

7.2 Packing luar menggunakan sak

7.3 Pengantaran ke pemesan secara langsung ataupun via ekspedisi

7.4 Resi pengiriman



2. Alur Produksi Sok Drat Female

1. Pembelian Material

1.1 Membeli material Assental S45C diameter 55mm

2. Pemotongan Material 

2.1 Potong material menggunakan Bandsaw Mesin dengan ukuran diameter 55mm x panjang 85mm

2. Pembubutan Material 

3.1 Pembubutan muka (facing) diameter 55mm x Panjang 80mm (toleransi ±0.2mm)

  • Setting pahat rata setinggi senter pada mesin bubut
  • Setting pahat dengan menyudut sekitar 30° ke kanan untuk melakukan pembubutan muka (facing)
  • Lakukan facing pada kedua sisi dengan putaran 400 rpm dan feeding 0.2 mm/menit sampai mencapai ukuran panjang 98mm

3.2 Pembuatan lubang(drilling) menggunakan bor senter BS5

  • Lakukan setting bor senter pada kepala lepas
  • Setting putaran mesin pada putaran 400 rpm
  • Pengeboran (drilling) menggunakan bor senter BS5 dengan kedalaman minimal 1/3 ketirusan bor senter

3.3 Pembuatan lubang (drilling) tembus diameter 12mm menggunakan Twist Drill dan Chuck Drill
  • Lakukan setting bor diameter 12mm pada kepala lepas
  • Setting putaran mesin pada putaran 300 rpm
  • Lakukan pengeboran dengan berhenti sejenak dan berikan oli pendingin selama proses pengeboran

3.4 Pembuatan lubang (drilling) tembus diameter 21mm menggunakan Taper Drill dan Slevee MT3
  • Lakukan setting bor diameter 21mm pada kepala lepas
  • Setting putaran mesin pada putaran 200 rpm
  • Lakukan pengeboran dengan berhenti sejenak dan berikan oli pendingin selama proses pengeboran

3.5 Pembesaran lubang (boring) tembus diameter 33mm menggunakan pahat bubut dalam (holder S20R)

3.6 Pembesaran lubang (boring) tembus diameter 40mm x panjang 50mm

3.7 Pembesaran lubang (boring) tembus diameter 45mm x panjang 5mm

4. Penguliran (Threading) Material

4.1 Pembuatan alur (grooving) diameter 45mm x 5mm

4.2 Pengasahan pahat ulir persegi

4.3 Pembubutan ulir RH – 44mm  x 4TPI dalam

5. Pembesaran Lubang (Boring) Material

5.1 Perbesar lubang (boring) tembus dengan diameter 42.5mm x panjang 22mm menggunakan pahat bubut dalam (holder S20R)

DOKUMENTASI PELAKSANAAN TEFA PEMESINAN


Tefa Sok Drat

Pemanasan sebelum Proses di  Pemesinan Bubut

Pembelian Material As Hitam S45C


Pemotongan Material As S45C
menggunakan Bandsaw Machine


Penyerahan Material Potongan


Pembubutan Muka (Facing) menggunakan Mesin Bubut


Hasil Pembubutan Muka (Facing) dan Pembubutan Lubang (Drilling


Hasil Pembubutan Memanjang (Lathe)

Pengecekan Hasil Pembubutan

DOKUMENTASI PENDAMPINGAN TEFA PEMESINAN

 














-= TERIMA KASIH =- 

Posting Komentar untuk "TEACHING FACTORY DI SMK PEMESINAN"