Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

F1.2 PENERAPAN ALAT UKUR DASAR DAN PRESISI PADA PERANCANGAN GAMBAR


A. PENDAHULUAN

Alat ukur merupakan instrumen penting dalam proses perancangan gambar. Baik alat ukur dasar maupun presisi memiliki peran yang krusial untuk memastikan ketelitian dan keakuratan dalam pembuatan gambar teknis.


B. ALAT UKUR DASAR

Alat ukur dasar umumnya digunakan untuk pengukuran yang tidak memerlukan tingkat presisi sangat tinggi. Contoh alat ukur dasar antara lain:

1. Penggaris Baja : digunakan untuk mengukur panjang garis lurus.


2. Protractor (Busur derajat): digunakan untuk mengukur besar sudut


3. Rol meter: digunakan untuk mengukur panjang benda yang lebih besar.


4. Jangka: digunakan untuk menggambar lingkaran atau memindahkan ukuran.

Peran alat ukur dasar dalam perancangan gambar:

  • Membuat sketsa awal: Alat ukur dasar membantu dalam membuat sketsa awal desain dengan proporsi yang benar.
  • Memeriksa ukuran pada gambar jadi: Setelah gambar selesai, alat ukur dasar digunakan untuk memeriksa apakah ukuran pada gambar sesuai dengan ukuran sebenarnya yang diinginkan.
  • Membuat pola sederhana: Untuk desain-desain sederhana, alat ukur dasar cukup memadai untuk membuat pola.


C. ALAT UKUR PRESISI

Alat ukur presisi dirancang untuk pengukuran yang membutuhkan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Contoh alat ukur presisi antara lain:

1. Jangka sorong: digunakan untuk mengukur panjang dalam, luar, dan kedalaman benda dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada mistar.


2. Mikrometer : digunakan untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.

Peran alat ukur presisi dalam perancangan gambar:

  • Perancangan komponen mesin: Dalam perancangan komponen mesin, dimensi yang sangat presisi diperlukan untuk memastikan komponen dapat berfungsi dengan baik.
  • Perancangan produk elektronik: Komponen elektronik memiliki dimensi yang sangat kecil, sehingga diperlukan alat ukur presisi untuk merancangnya.
  • Simulasi dan analisis: Data hasil pengukuran dengan alat ukur presisi dapat digunakan untuk melakukan simulasi dan analisis terhadap desain yang telah dibuat.


D. PENTINGNYA KETELITIAN DALAM PENGUKURAN

Ketelitian dalam pengukuran sangat penting dalam perancangan gambar karena:

  • Mencegah kesalahan produksi: Kesalahan dalam pengukuran dapat menyebabkan kesalahan dalam pembuatan produk, yang dapat berakibat pada kerusakan atau tidak berfungsi dengan baiknya produk tersebut.
  • Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan pengukuran yang akurat, proses produksi dapat dilakukan dengan lebih efisien karena tidak perlu melakukan perbaikan berulang kali.
  • Menjamin kualitas produk: Produk yang dibuat dengan berdasarkan gambar yang akurat akan memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih tahan lama.


E. PRAKTIK MENGUKUR

Adapun alat ukur yang biasanya digunakan pada Teknik Mesin adalah sebagai berikut :

1. Vernier Caliper

Jangka Sorong (Vernier Caliper) merupakan alat ukur yang termasuk dalam kelompok mekanik presisi. Jangka sorong memiliki 2 (dua) skala yaitu skala utama dan skala nonius dimana keduanya saling berkaitan. 

1.1 Vernier Caliper 0.05

Kalau kita perhatikan gambar di atas, maka terdapat bagian-bagian dari jangka sorong yaitu :
  • Langkah (Step), berfungsi untuk mengukur tingkat
  • Rahang luar (External jaws), berfungsi untuk mengukur ketebalan, jarak luar atau diameter luar 
  • Rahang dalam (Internal jaws), berfungsi untuk mengukur Jarak celah atau diameter dalam 
  • Sekrup penjepit (Clamp screw), berfungsi sebagai pengunci pada saat pengukuran
  • Skala geser (Sliding scale),
  • Pendorong melengkung (Curved pusher)
  • Skala utama (Main scale)
  • Batang kedalaman (Depth rod), berfungsi untuk mengukur kedalaman
Kemudian bagaimana cara mencari ketelitian dari sebuah jangka sorong? Mari perhatikan gambar berikut ini :


Perhitungan skala ketelitian : 
  • 39 skala utama / 20 skala nonius = 1.95
  • Cari strip yang hampir lurus, ketemu strip ke-2
  • Jadi 2 - 1.95 = 0.05 mm
Setelah memahami teori di atas, mari kita lanjutkan belajarnya dengan mengerjakan soal latihan dan melakukan pengukuran saat praktik di bengkel.

Soal Latihan 1 :


Hasil pengukuran :
  • Ukuran pada skala utama  : 5.0
  • Ukuran pada skala nonius : 0.55
  • Ukuran total                       : 5.55mm

Soal Latihan 2 :


Hasil pengukuran :
  • Ukuran pada skala utama  : 9.0
  • Ukuran pada skala nonius : 0.85
  • Ukuran total                       : 9.85mm

Anda juga bisa belajar alat ukur langsung menggunakan :

Video Pembelajaran Alat Ukur

1.2 Vernier Caliper 0.02


Ketelitian Jangka Sorong (Vernier Caliper) 0.02mm diperoleh dari : 
  • Cara 1 : Ketelitian = 1 bagian Skala utama : jumlah skala nonius = 1/50 = 0,02 mm
  • Cara 2 : Ketelitian = 1 bagian skala utama  - 1 nilai nonius = 1 - (49/50) = 1 - 0.98 = 0.02 mm

Latihan 1 :


Cari garis di belakang 0 (nol) skala nonius, yaitu :
  • 3 Strip skala utama = 3.00 mm
  • Cari garis yang lurus, yaitu : 
  • Angka 7 + 3 strip Skala nonius  =  0.70 + (3 x 0.02) = 0.70 + 0.06 = 0.76
  • Sehingga di baca 3.76 mm

Latihan 2 :

Cari garis di belakang 0 (nol) skala nonius, yaitu :
  • 12 Strip skala utama = 12.00 mm
  • Cari garis yang lurus, yaitu : 
  • Angka 5 + 3 strip Skala nonius  =  0.50 + (3 x 0.02) = 0.50 + 0.06 = 0.56
  • Sehingga di baca 12.56 mm
Anda juga bisa belajar alat ukur langsung menggunakan :

Video Pembelajaran Alat Ukur

1.3 Jangka Sorong 0.1mm


Berikut ini di sajikan cara mudah membaca Jangka Sorong (Vernier Caliper) dengan ketelitian 0.1mm
Mungkin pembaca bertanya-tanya dapat dari manakah ketelitian 0.1mm tersebut. Mari perhatikan gambar di bawah ini : 

Perhitungan skala ketelitian : 
9 skala utama / 10 skala nonius = 0.9mm
Skala nonius yang mendekati lurus skala utama adalah 1 
Sehingga, 1 - 0.9 = 0.1mm

Contoh 01 : 

Hasil pengukuran
Ukuran pada skala utama     : 12.0
Ukuran pada skala nonius    :   0.7
Ukuran total                           : 12.7mm

Latihan Soal 01 : 

Latihan Soal 02 : 

Latihan Soal 03 : 

Latihan Soal 04 : 


Latihan Soal 05 : 

Simulasi Metrologi Pengukuran KLIK SINI

Sedangkan belajar mengukur mandiri KLIK SINI

2. Micrometer

Mikrometer merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan atau diameter. Ukuran micrometer mulai dari 0 - 25, 25 - 50 dan seterusnya dengan kepresisian 0.01mm. Bagian utama dari micrometer dapat dijelaskan pada gambar berikut :

Keterangan :
  • Poros Tetap (Anvil)
  • Poros Geser (Spindle)
  • Sarung (Sleeve)
  • Thimble Scale
  • Rachet

Cara membaca micrometer sebagai berikut :
  • Skala utama bagian atas bernilai 1 mm
  • Skala utama bagian bawah bernilai 0.5 mm
  • Skala nonius bernilai 0.01

Latihan 1 :

Hasil pengukuran :
  • Ukuran pada skala utama atas = 4.0
  • Ukuran pada skala utama bawah = 0.5
  • Ukuran pada skala nonius = 0.32
  • Ukuran total = 4.82

Latihan 2 :

Hasil pengukuran :
Ukuran pada skala utama atas = 5.0

Ukuran pada skala utama bawah = 0.0
Ukuran pada skala nonius = 0.13

Latihan 3 :


Hasil pengukuran :
Ukuran pada skala utama atas = 0.0
Ukuran pada skala utama bawah = 0.0
Ukuran pada skala nonius = 0.00
Ukuran total = 0.00


Anda juga bisa belajar alat ukur langsung menggunakan :

Video Pembelajaran Alat Ukur


-= TERIMA KASIH =-

Posting Komentar untuk "F1.2 PENERAPAN ALAT UKUR DASAR DAN PRESISI PADA PERANCANGAN GAMBAR"