Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DASAR

 

TUJUAN PEMBELAJARAN 


BAHAN AJAR

A. PENGENALAN K3 DAN PENTINGNYA PRAKTIK KERJA AMAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah aspek yang sangat penting dalam teknik pemesinan, terutama karena lingkungan kerjanya yang penuh dengan potensi bahaya. Pengenalan K3 dan penerapan praktik kerja yang aman bukan hanya aturan, tetapi juga fondasi untuk mencegah kecelakaan, melindungi pekerja, dan menjaga produktivitas.

1. Pentinya K3 di Bidang Teknik Pemesinan

Lingkungan kerja di bidang teknik pemesinan memiliki risiko yang unik dan signifikan, seperti:

  • Peralatan Berputar Cepat: Mesin bubut, frais, dan gerinda memiliki bagian yang berputar dengan kecepatan tinggi. Tanpa pengaman yang tepat, hal ini dapat menjebak pakaian, rambut, atau bahkan anggota tubuh, menyebabkan cedera serius.
  • Serpihan dan Tatal Logam: Proses pemesinan menghasilkan serpihan logam panas dan tajam yang dapat memantul dan melukai mata atau kulit.
  • Benda Kerja yang Berat: Mengangkat atau memindahkan benda kerja yang berat dapat menyebabkan cedera otot, punggung, atau kaki jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar.
  • Bahan Kimia: Oli, cairan pendingin (coolant), dan bahan pembersih dapat menyebabkan iritasi kulit, pernapasan, atau bahkan masalah kesehatan jangka panjang.
  • Kebisingan: Mesin yang beroperasi terus-menerus menghasilkan tingkat kebisingan tinggi yang dapat merusak pendengaran secara permanen.
2. Praktik Kerja Aman

Penerapan K3 dalam teknik pemesinan harus menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan hanya formalitas. Berikut adalah praktik-praktik kerja aman yang fundamental:

a. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD):

  • Kacamata Pelindung: Wajib dipakai setiap saat untuk melindungi mata dari serpihan, debu, dan cairan kimia.
  • Sarung Tangan: Gunakan sarung tangan yang sesuai untuk penanganan material dan benda kerja. Penting: Jangan pernah memakai sarung tangan saat mengoperasikan mesin bubut atau mesin lain yang berputar, karena dapat tersangkut dan menarik tangan ke dalam mesin.
  • Sepatu Keselamatan (Safety Shoes): Melindungi kaki dari kejatuhan benda berat atau tatal yang tajam.
  • Penutup Telinga (Ear Protection): Untuk melindungi pendengaran dari kebisingan mesin.

b. Pakaian dan Penampilan:


  • Kenakan pakaian kerja yang pas dan hindari pakaian longgar.
  • Ikat rambut panjang atau gunakan penutup kepala.
  • Lepaskan perhiasan seperti cincin, jam tangan, atau kalung yang dapat tersangkut di mesin.
c. Keselamatan Mesin:
  • Periksa Kondisi Mesin: Pastikan semua pengaman, tuas, dan tombol berfungsi dengan baik sebelum memulai pekerjaan.
  • Kunci Pahat dengan Benar: Pastikan pahat terpasang kuat di tool holder untuk mencegahnya terlepas saat beroperasi.
  • Jangan Pernah Meninggalkan Mesin yang Sedang Beroperasi: Selalu awasi mesin saat sedang bekerja.

d. Kebersihan dan Kerapian:

  • Jaga area kerja tetap bersih dari serpihan dan tumpahan oli.
  • Gunakan sikat atau alat khusus untuk membersihkan serpihan, bukan tangan kosong.

Dengan memahami pentingnya K3 dan menerapkan praktik kerja yang aman, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan berkelanjutan bagi semua.


B. BAHAYA DAN RISIKO DI TEMPAT KERJA

Setiap lingkungan kerja memiliki bahaya, tetapi di bidang teknik pemesinan, bahaya dan risiko sangat spesifik dan memerlukan perhatian khusus. Mengenali potensi bahaya adalah langkah pertama untuk mencegah kecelakaan.

1. Bahaya Fisik (Physical Hazards)

Ini adalah bahaya yang paling jelas dan sering terjadi dalam pemesinan.

  • Bagian Mesin yang Berputar dan Bergerak: Mesin bubut, mesin frais, dan gerinda memiliki bagian yang berputar cepat, seperti spindel, chuck, dan pahat. Jika tangan, pakaian, atau rambut tersangkut, dapat menyebabkan cedera parah, termasuk amputasi.
  • Serpihan (Chips) dan Tatal Logam: Proses pemotongan logam menghasilkan serpihan yang panas, tajam, dan mudah memantul. Serpihan ini dapat melukai mata, kulit, atau terhirup jika tidak ditangani dengan benar.
  • Kebisingan: Mesin industri menghasilkan suara keras yang konstan. Paparan kebisingan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen atau tinnitus.
  • Benda Kerja yang Berat: Mengangkat atau memindahkan benda kerja tanpa bantuan alat yang tepat dapat menyebabkan cedera punggung, terkilir, atau bahkan patah tulang.
2. Bahaya Kimia (Chemical Hazards)

Tempat kerja pemesinan menggunakan berbagai bahan kimia.

  • Cairan Pendingin (Coolant) dan Oli: Cairan ini bisa menyebabkan iritasi kulit, alergi, atau masalah pernapasan jika terhirup sebagai kabut.
  • Pelarut dan Pembersih: Bahan kimia ini digunakan untuk membersihkan mesin atau benda kerja. Penggunaan tanpa ventilasi yang memadai dapat menyebabkan pusing, mual, dan efek kesehatan jangka panjang.
3. Bahaya Ergonomis (Ergonomic Hazards)

Bahaya ini berhubungan dengan cara kerja dan desain tempat kerja.

  • Posisi Kerja yang Buruk: Berdiri atau membungkuk dalam waktu lama di depan mesin dapat menyebabkan nyeri punggung dan masalah sendi.
  • Gerakan Berulang: Mengulang gerakan yang sama, seperti memutar tuas atau menggeser benda kerja, dapat menyebabkan sindrom terowongan karpal atau cedera regangan berulang.
  • Pencahayaan yang Tidak Memadai: Pencahayaan yang buruk bisa menyebabkan kelelahan mata dan meningkatkan risiko kesalahan atau kecelakaan.

Cara Mengelola Bahaya dan Mengurangi Resiko

Untuk mengelola bahaya-bahaya ini, perlu ada tindakan yang proaktif:

  • Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang Tepat: Selalu kenakan APD seperti kacamata pengaman, penutup telinga, dan sepatu keselamatan. Hindari sarung tangan saat mesin berputar.
  • Pelatihan dan Prosedur yang Jelas: Pastikan semua pekerja memahami prosedur operasi standar (SOP) dan dilatih untuk mengenali bahaya.
  • Pemeliharaan Mesin Teratur: Mesin yang terawat dengan baik lebih aman. Periksa sistem pengaman, rem, dan chuck secara berkala.
  • Kebersihan dan Kerapian: Jaga kebersihan area kerja dari serpihan, tumpahan, dan alat yang berserakan. Lingkungan yang rapi mengurangi risiko terpeleset atau tersandung.


C. ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN PENGGUNAANNYA

1. Alat Pelindung Diri 

Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang wajib digunakan oleh pekerja untuk melindungi dirinya dari bahaya dan risiko kecelakaan kerja. Dalam konteks pemesinan bubut, APD berfungsi untuk melindungi operator dari bahaya yang timbul saat mesin beroperasi, seperti:

  • Pecahan material: Chip atau tatal logam yang panas dan tajam.
  • Percikan cairan pendingin: Oli atau coolant yang dapat menyebabkan iritasi kulit atau mata.
  • Debu dan partikel halus: Partikel dari material yang dikerjakan.
  • Benda kerja yang terlempar: Jika pemasangan tidak benar, benda kerja bisa terlempar.
  • Bising mesin: Suara mesin yang terus-menerus dan keras.

Penggunaan APD bukan hanya tentang keselamatan pribadi, tetapi juga merupakan persyaratan standar dalam industri manufaktur untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan produktif.

a. Pelindung Mata (Safety Goggles)

Ini adalah APD yang paling krusial. Saat mesin bubut beroperasi, tatal (chip) logam yang dihasilkan bisa sangat panas dan tajam, bahkan bisa terlempar dengan kecepatan tinggi. Kacamata keselamatan atau google melindungi mata dari tatal, percikan cairan pendingin, dan partikel lainnya yang dapat menyebabkan cedera serius. Pastikan kacamata memiliki standar keamanan yang baik (misalnya, berlabel Z87+ dari ANSI) dan pas di wajah.

b. Pakaian Kerja (Wearpack)

Pakaian kerja yang tepat harus terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah sobek, dan tidak terlalu longgar. Hindari pakaian yang berumbai atau memiliki tali yang menggantung karena bisa tersangkut pada bagian mesin yang berputar. Pakaian ini juga melindungi kulit dari goresan, cairan pendingin, dan chip yang panas.

c. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)

Sepatu ini dirancang untuk melindungi kaki dari benda berat yang terjatuh, seperti benda kerja atau alat potong. Selain itu, sol sepatu ini biasanya tahan terhadap benda tajam dan tahan minyak, sehingga mencegah terpeleset di lantai yang mungkin berminyak.

d. Sarung Tangan 

Sarung tangan sangat penting untuk melindungi tangan saat mengambil benda kerja atau membersihkan tatal yang sudah dingin. PENTING: Sarung tangan TIDAK BOLEH digunakan saat mesin sedang beroperasi. Menggunakan sarung tangan saat mesin bubut berputar sangat berbahaya karena sarung tangan bisa tersangkut pada poros atau chuck, menarik tangan Anda ke dalam mesin, dan menyebabkan cedera fatal.

e. Pelindung Telinga (Earplugs)

Mesin bubut, terutama saat mengerjakan material keras, dapat menghasilkan suara yang sangat bising. Paparan kebisingan yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Pelindung telinga (baik earplugs atau earmuffs) mengurangi intensitas suara, melindungi telinga Anda dari kerusakan jangka panjang.

2. Aturan Penggunaan APD pada Pemesinan Bubut

Untuk memastikan keamanan maksimal, operator harus mengikuti aturan berikut:

  • Selalu gunakan APD sebelum memulai pekerjaan. Pastikan semua APD, terutama pelindung mata dan pakaian kerja, sudah terpasang dengan benar.
  • Periksa kondisi APD secara rutin. Ganti kacamata yang tergores, sepatu yang rusak, atau pakaian yang sobek. APD yang rusak tidak akan memberikan perlindungan optimal.
  • Jangan pernah menggunakan sarung tangan saat mesin berputar. Aturan ini mutlak dan tidak boleh dilanggar.
  • Ikat rambut panjang dan hindari perhiasan longgar. Rambut atau perhiasan (seperti jam tangan atau kalung) bisa tersangkut pada mesin yang berputar.
  • Jaga kebersihan area kerja. Pastikan lantai bebas dari oli atau tatal untuk mencegah terpeleset.

Dengan memahami dan menerapkan penggunaan APD dengan benar, risiko kecelakaan kerja dalam pemesinan bubut dapat diminimalisir secara signifikan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi semua.


PENILAIAN 

1. RANAH PENGETAHUAN 


2. RANAH KETERAMPILAN 


-=ORDER PRODUK DIGITAL=-

Posting Komentar untuk "KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DASAR"