PEMBUBUTAN UNTUK JENIS PEKERJAAN TERTENTU
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:
- Mengidentifikasi berbagai jenis pekerjaan khusus dalam proses pembubutan, seperti pembubutan ulir, pembubutan tirus, pembubutan alur, dan pembubutan permukaan berbentuk kompleks.
- Menjelaskan prinsip kerja, fungsi, dan aplikasi dari masing-masing jenis pembubutan khusus sesuai dengan kebutuhan industri.
- Memilih alat potong, parameter pemotongan, dan perlengkapan mesin yang sesuai dengan jenis pekerjaan pembubutan tertentu.
- Menerapkan langkah-langkah pembubutan secara sistematis untuk menghasilkan bentuk dan dimensi yang sesuai pada pekerjaan khusus.
- Melaksanakan proses pembubutan jenis tertentu (misalnya ulir, tirus, atau alur) dengan memperhatikan keselamatan kerja, ketelitian ukuran, dan kualitas permukaan.
- Mengevaluasi hasil pembubutan berdasarkan standar toleransi, kualitas permukaan, dan efisiensi proses.
BAHAN AJAR
A. BERBAGAI JENIS PEKERJAAN PEMBUBUTAN
Sumber : https://www.cnclathing.com
Proses pembubutan adalah salah satu proses manufaktur yang paling fundamental dan serbaguna, digunakan untuk menghasilkan benda kerja berbentuk silindris dengan menghilangkan material dari benda kerja yang berputar menggunakan pahat potong. Meskipun prinsip dasarnya sama, ada berbagai jenis pekerjaan khusus dalam pembubutan yang masing-masing memiliki tujuan dan karakteristik unik.
1. Pembubutan Muka (Facing)
Pembubutan muka dilakukan untuk meratakan atau menghaluskan permukaan ujung benda kerja, sehingga tegak lurus dengan sumbu putar. Operasi ini penting untuk memastikan panjang yang akurat dan permukaan yang rata untuk perakitan.
Prinsip Kerja: Benda kerja berputar, dan pahat potong digerakkan secara melintang (tegak lurus terhadap sumbu putar benda kerja) dari pusat ke tepi luar atau sebaliknya. Proses ini meratakan dan menghaluskan permukaan ujung benda kerja.
Fungsi: Meratakan permukaan ujung benda kerja, mengurangi panjang benda kerja, menciptakan permukaan yang tegak lurus terhadap sumbu putar, dan menyiapkan permukaan untuk operasi selanjutnya seperti pengeboran atau pemasangan komponen lain.
Aplikasi: Membuat permukaan datar pada ujung poros, menyiapkan permukaan untuk perakitan dengan komponen lain, atau menghilangkan material berlebih dari stok awal.
2. Pembubutan Rata (Plain Turning)
Pembubutan rata adalah operasi pembubutan yang paling dasar, di mana diameter benda kerja dikurangi untuk menghasilkan permukaan silindris yang rata dan sejajar dengan sumbu putar.
Prinsip Kerja: Benda kerja diputar pada sumbunya oleh cekam mesin bubut. Pahat potong tunggal (single-point cutting tool) digerakkan secara linier dan paralel terhadap sumbu putar benda kerja. Kedalaman pemotongan diatur dengan menggerakkan pahat secara melintang, dan pemakanan (feed) diberikan dengan menggerakkan pahat sepanjang sumbu benda kerja. Material dihilangkan lapis demi lapis untuk mengurangi diameter benda kerja hingga dimensi yang diinginkan.
Fungsi: Mengurangi diameter benda kerja, membuat permukaan silindris yang presisi, menghilangkan material berlebih, dan menyiapkan benda kerja untuk operasi pembubutan selanjutnya.
Aplikasi: Pembuatan poros, bushing, pin, atau bagian lain yang memerlukan bentuk silindris dengan diameter tertentu. Ini adalah dasar dari hampir semua proses pembubutan lainnya.
3. Pembubutan Tirus (Taper Turning)
Pembubutan tirus adalah proses pembuatan permukaan berbentuk kerucut pada benda kerja. Tirus dapat berupa tirus eksternal (diameter berkurang dari satu ujung ke ujung lainnya) atau tirus internal (pada lubang).
Prinsip Kerja: Membuat permukaan berbentuk kerucut (tirus) pada benda kerja. Ada beberapa metode:
Metode Pergeseran Kepala Lepas (Tailstock Offset Method): Kepala lepas (tailstock) digeser sejauh nilai tertentu dari sumbu tengah mesin bubut. Ini membuat benda kerja sedikit miring relatif terhadap jalur pahat, sehingga ketika pahat bergerak lurus, hasilnya adalah permukaan tirus.
Metode Penggunaan Lampiran Tirus (Taper Attachment Method): Lampiran khusus dipasang pada mesin bubut yang memiliki batang pandu (guide bar) yang dapat diatur sudutnya. Pahat mengikuti kontur batang pandu ini, menghasilkan tirus.
Metode Kompon Luncur (Compound Slide Method): Kompon luncur (compound rest) yang membawa pahat diputar pada sudut yang diinginkan. Pemakanan dilakukan secara manual dengan memutar handel kompon luncur.
Fungsi: Membuat sambungan tirus, pin tirus, katup, atau komponen lain yang memerlukan kemiringan tertentu untuk presisi pemasangan atau fungsi khusus.
Aplikasi: Sambungan morse taper pada perkakas mesin, katup kerucut pada sistem fluida, poros transmisi, dan bagian presisi lainnya yang membutuhkan toleransi ketirusan yang ketat.
Pengaluran adalah proses membuat alur atau ceruk dengan lebar dan kedalaman tertentu pada permukaan benda kerja. Alur bisa berupa alur internal atau eksternal.
Prinsip Kerja: Pahat alur dengan lebar tertentu digerakkan secara melintang (tegak lurus sumbu) ke dalam benda kerja yang berputar untuk membuat alur atau ceruk. Jika alur dibuat hingga benda kerja terputus dari stok, operasi ini disebut pemotongan (parting-off).
Fungsi:
Pengaluran: Membuat alur untuk penempatan O-ring, cincin penahan (circlip), relief ulir, atau untuk tujuan dekoratif.
Pemotongan (Parting-off): Memisahkan bagian yang telah selesai dibubut dari sisa material atau stok.
Aplikasi: Membuat alur untuk seal pada poros, membuat alur untuk snap ring, memotong komponen dari batangan material, atau membuat alur pada puli.
5. Pengeboran (Drilling)
Pengeboran pada mesin bubut dilakukan dengan memasang mata bor pada kepala lepas (tailstock) dan memajukannya ke benda kerja yang berputar.
Prinsip Kerja: Mata bor dipasang pada kepala lepas (tailstock) atau turret, kemudian benda kerja diputar. Mata bor digerakkan secara aksial (sepanjang sumbu) ke dalam benda kerja yang berputar untuk membuat lubang.
Fungsi: Membuat lubang awal pada benda kerja, biasanya di pusat, sebagai persiapan untuk operasi selanjutnya seperti pembesaran lubang (boring) atau penguliran dalam (tapping).
Aplikasi: Membuat lubang untuk poros, lubang pilot untuk baut, atau lubang untuk pendinginan pada komponen mesin.
6. Pembesaran Lubang (Boring)
Pembesaran lubang adalah operasi untuk memperbesar atau menghaluskan lubang yang sudah ada (biasanya setelah pengeboran).
Prinsip Kerja: Menggunakan pahat pembesar lubang (boring bar) yang dipasang pada tool post. Pahat ini dimasukkan ke dalam lubang yang sudah ada (misalnya, hasil pengeboran). Benda kerja berputar, dan pahat digerakkan secara aksial atau melintang di dalam lubang untuk memperbesar diameternya atau memperbaiki kebulatan dan kehalusan permukaannya.
Fungsi: Memperbesar diameter lubang yang sudah ada, mencapai toleransi diameter lubang yang sangat presisi, dan meningkatkan kehalusan permukaan bagian dalam lubang.
Aplikasi: Membuat lubang untuk bantalan (bearing housing), silinder, lubang presisi pada gear, atau bagian lain yang memerlukan diameter internal yang sangat akurat.
7. Penguliran (Thread Cutting)
Penguliran adalah proses pembuatan ulir pada permukaan silindris eksternal atau internal. Ini memerlukan koordinasi yang tepat antara kecepatan putaran spindel dan laju gerak pahat (feed rate) agar sesuai dengan pitch ulir yang diinginkan.
Prinsip Kerja: Pahat ulir khusus digerakkan secara aksial (sepanjang sumbu) dengan kecepatan makan yang sangat presisi dan terkoordinasi dengan putaran spindel. Gerakan pahat ini diatur oleh ulir transportir (leadscrew) mesin bubut untuk menghasilkan pitch ulir yang diinginkan.
Fungsi: Membuat ulir eksternal (baut) atau ulir internal (mur) pada permukaan silindris.
Aplikasi: Pembuatan baut, mur, poros berulir, ulir pada pipa, atau komponen lain yang memerlukan sambungan berulir.
8. Pengkartelan (Knurling)
Pengkartelan adalah proses menciptakan pola bertekstur (biasanya pola berlian) pada permukaan silindris benda kerja. Ini tidak menghilangkan material, melainkan "mendorong" material untuk membentuk pola.
Prinsip Kerja: Dua atau lebih roda kartel yang memiliki pola gigi tertentu ditekan kuat pada permukaan benda kerja yang berputar. Roda-roda ini tidak menghilangkan material, melainkan "mendorong" dan membentuk pola timbul pada permukaan benda kerja.
Fungsi:
Meningkatkan cengkeraman (grip) pada permukaan komponen.
Memberikan tampilan estetika.
Meningkatkan sedikit diameter komponen untuk pemasangan tekan (press fit).
Aplikasi: Gagang perkakas tangan (obeng, palu), kenop atau pegangan pada mesin, permukaan pegangan pada pena atau alat tulis, serta komponen dekoratif.
9. Pembubutan Profil/Bentuk (Form Turning/Profiling)
Pembubutan profil adalah proses pembuatan bentuk non-silindris atau profil kompleks pada benda kerja.
Prinsip Kerja: Menggunakan pahat dengan bentuk khusus yang sudah disesuaikan dengan profil yang diinginkan, atau menggunakan mesin bubut CNC yang diprogram untuk menggerakkan pahat mengikuti jalur kompleks. Pahat akan memotong material untuk menciptakan bentuk non-silindris atau kurva yang rumit pada benda kerja.
Fungsi: Menciptakan bentuk-bentuk kompleks yang tidak dapat dibuat dengan pembubutan silindris sederhana, seperti fillet, radius, atau kontur khusus.
Aplikasi: Pembuatan cetakan, perkakas khusus, komponen dengan desain artistik, atau bagian mesin dengan geometri yang unik
10. Pembubutan Eksentrik (Eccentric Turning)
Pembubutan eksentrik adalah operasi di mana sumbu putar benda kerja digeser dari sumbu geometrisnya.
Prinsip Kerja: Benda kerja dicekam sedemikian rupa sehingga sumbu putar benda kerja tidak sejajar atau tidak konsentris dengan sumbu geometris benda kerja. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan cekam empat rahang independen (4-jaw chuck) di mana setiap rahang dapat diatur secara terpisah, atau dengan menggunakan fixture khusus. Saat benda kerja berputar, pahat memotong bagian yang tidak sepusat.
Fungsi: Membuat komponen di mana sumbu rotasi satu bagian tidak sejajar dengan sumbu rotasi bagian lainnya.
Aplikasi: Pembuatan poros engkol (crankshafts), cam, atau komponen lain yang memerlukan offset (pergeseran) pusat putar untuk menghasilkan gerakan reciprocating atau fungsi lainnya.
B. MEMILIH ALAT POTONG, PARAMETER PEMOTONGAN DAN PERLENGKAPAN
Memilih alat potong, parameter pemotongan, dan perlengkapan mesin yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam setiap proses pembubutan. Pilihan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kualitas permukaan yang buruk, keausan pahat yang cepat, kerusakan benda kerja, atau bahkan kegagalan mesin.
1. Pemilihan Alat Potong (Cutting Tool Selection)
Alat potong adalah elemen yang secara langsung berinteraksi dengan benda kerja untuk menghilangkan material. Pemilihannya didasarkan pada material benda kerja, jenis operasi pembubutan, dan hasil akhir yang diinginkan.
Material Pahat:
HSS (High-Speed Steel): Ekonomis, mudah diasah, cocok untuk kecepatan potong rendah hingga sedang dan material yang lebih lunak. Baik untuk pemotongan yang terinterupsi.
Carbide (Karbon): Sangat keras, tahan panas, dan tahan aus. Ideal untuk kecepatan potong tinggi dan material yang lebih keras seperti baja paduan, besi cor, dan superalloy. Tersedia dalam berbagai grade (kelas) dan lapisan (coating) untuk aplikasi spesifik (misalnya, TiN, TiCN, AlTiN).
Keramik: Lebih keras dari karbida, cocok untuk pemotongan finishing berkecepatan sangat tinggi pada material keras. Rentan terhadap kejut mekanis.
CBN (Cubic Boron Nitride): Sangat keras, digunakan untuk memotong material superkeras seperti baja yang dikeraskan.
PCD (Polycrystalline Diamond): Paling keras, digunakan untuk memotong material non-ferrous yang sangat abrasif (misalnya, aluminium silikon tinggi, komposit).
Geometri Pahat (Tool Geometry): Meliputi sudut-sudut pahat seperti sudut garuk (rake angle), sudut bebas (relief angle), dan sudut bibir (cutting edge angle). Geometri ini memengaruhi efisiensi pemotongan, pembentukan chip (tatal), dan umur pahat.
Sudut Garuk Positif: Umumnya untuk material lunak dan lengket, menghasilkan pemotongan yang lebih bersih dengan gaya yang lebih rendah.
Sudut Garuk Negatif: Untuk material keras dan pemotongan berat, memberikan kekuatan pahat yang lebih besar.
Radius Ujung Pahat (Nose Radius): Memengaruhi kehalusan permukaan dan kekuatan ujung pahat. Radius yang lebih besar menghasilkan permukaan yang lebih halus tetapi meningkatkan gaya potong.
Jenis Pahat Berdasarkan Aplikasi:
Pahat Bubut Luar (External Turning Tool): Untuk mengurangi diameter luar benda kerja.
Pahat Bubut Muka (Facing Tool): Untuk meratakan permukaan ujung.
Pahat Alur (Grooving Tool): Untuk membuat alur atau memotong.
Pahat Ulir (Threading Tool): Memiliki profil yang sesuai dengan bentuk ulir yang akan dibuat.
Pahat Bor (Boring Bar): Untuk memperbesar dan menghaluskan lubang internal.
Mata Bor (Drill Bit): Untuk membuat lubang awal.
Roda Kartel (Knurling Tool): Untuk membuat pola bertekstur.
2. Parameter Pemotongan (Cutting Parameters)
Parameter pemotongan adalah variabel-variabel yang diatur pada mesin bubut untuk mengontrol proses penghilangan material. Pengaturan yang tepat sangat penting untuk efisiensi, kualitas, dan umur pahat.
Kecepatan Potong (Cutting Speed, Vc): Kecepatan relatif antara pahat dan benda kerja, diukur dalam meter per menit (m/menit) atau feet per menit (fpm). Ini adalah faktor paling dominan yang memengaruhi umur pahat.
Dipengaruhi oleh material benda kerja, material pahat, kekakuan sistem, dan jenis operasi.
Formula: (untuk D dalam mm, N dalam rpm, Vc dalam m/menit)
D = Diameter benda kerja (mm)
N = Kecepatan spindel (rpm)
Kecepatan potong yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keausan pahat cepat dan panas berlebih. Terlalu rendah dapat menyebabkan penumpukan material pada ujung pahat (built-up edge) dan permukaan yang buruk.
Kecepatan Makan (Feed Rate, f): Jarak yang ditempuh pahat per putaran benda kerja, diukur dalam milimeter per putaran (mm/rev) atau inci per putaran (ipr).
Memengaruhi ketebalan chip, kekuatan potong, dan kehalusan permukaan.
Kecepatan makan yang lebih tinggi meningkatkan produktivitas tetapi menurunkan kualitas permukaan dan meningkatkan gaya potong.
Kedalaman Potong (Depth of Cut, ap): Kedalaman material yang dihilangkan dalam satu lintasan pahat, diukur dalam milimeter (mm) atau inci (inci).
Memengaruhi volume material yang dihilangkan per lintasan dan gaya potong.
Kedalaman potong yang lebih besar dapat meningkatkan produktivitas tetapi memerlukan mesin yang lebih kuat dan pahat yang lebih kokoh. Sering dibagi menjadi pemotongan kasar (roughing) dengan kedalaman potong besar dan pemotongan halus (finishing) dengan kedalaman potong kecil.
Cairan Pendingin/Pelumas (Coolant/Lubricant): Digunakan untuk mendinginkan pahat dan benda kerja, melumasi area potong, dan membantu membuang chip.
Meningkatkan umur pahat, kualitas permukaan, dan keamanan operasi.
Jenisnya meliputi emulsi (minyak larut air), minyak murni, atau udara bertekanan.
3. Perlengkapan Mesin (Machine Accessories/Tooling)
Perlengkapan mesin merujuk pada alat bantu dan perangkat yang digunakan untuk menahan benda kerja, menahan pahat, dan memfasilitasi operasi pembubutan.
Alat Pencekam Benda Kerja (Workholding Devices):
Cekam Rahang Tiga (Three-Jaw Chuck): Paling umum, rahang bergerak bersamaan, cocok untuk benda kerja silindris yang sudah relatif bulat. Cepat dan mudah digunakan.
Cekam Rahang Empat Independen (Four-Jaw Independent Chuck): Setiap rahang dapat diatur secara terpisah, memungkinkan pencekaman benda kerja tidak beraturan atau untuk pembubutan eksentrik. Menawarkan akurasi pencekaman yang lebih tinggi tetapi membutuhkan waktu setup lebih lama.
Collet Chuck: Untuk pencekaman benda kerja berdiameter kecil dengan presisi tinggi dan getaran minimal.
Dog and Faceplate: Digunakan untuk menahan benda kerja panjang di antara senter dan memungkinkan penggerak benda kerja.
Mandrel: Digunakan untuk mencekam benda kerja dengan lubang internal, memastikan konsentrisitas.
Senter Mati (Dead Center) dan Senter Jalan (Live Center): Digunakan pada kepala lepas (tailstock) untuk menopang ujung benda kerja yang panjang agar tidak melendut selama pembubutan. Senter jalan berputar bersama benda kerja.
Alat Pencekam Pahat (Toolholding Devices):
Tool Post: Bagian mesin bubut tempat pahat dipasang.
Quick-Change Tool Post: Memungkinkan pergantian pahat yang cepat dan akurat, meningkatkan efisiensi.
Boring Bar Holder: Khusus untuk menahan boring bar.
Drill Chuck: Dipasang pada kepala lepas (tailstock) untuk menahan mata bor.
Perlengkapan Tambahan:
Steady Rest: Digunakan untuk menopang benda kerja yang sangat panjang dan tipis di bagian tengahnya untuk mencegah lendutan atau getaran selama pembubutan.
Follow Rest: Mirip dengan steady rest tetapi bergerak bersamaan dengan pahat, menopang benda kerja tepat di belakang pahat.
Taper Attachment: Perlengkapan khusus untuk pembubutan tirus yang akurat.
Penerapan pada Jenis Pekerjaan Pembubutan Tertentu:
C.
-= TERIMA KASIH =-
1. Facing (Pembubutan Muka)
Facing bertujuan untuk membuat permukaan ujung benda kerja menjadi datar dan halus. Sering digunakan untuk membuat permukaan dasar sebelum operasi pembubutan lainnya.
Pada facing perlu memperhatikan hal berikut ini:
- Benda kerja jangan terlalu panjang keluar benda kerja pada cekam
- Pahat harus setinggi senter
- Gerakan manju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam
- Bisa juga gerakan dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam, biasanya pada benda berlubang
2. Turning (Pembubutan)
Turning merupakan pembuatan permukaan silinder pada benda kerja. Biasanya digunakan untuk membuat poros, bushing, atau komponen silinder lainnya.
Pada turning perlu diperhatikan hal berikut :
- Membubut lurus atau bertingkat dengan tuntutan hasil sepusat yang presisi, maka dilakukan di antara dua senter.
- Pekerjaan membubut lurus untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil, maka menggunakan penyangga
- Pekerjaan membubut lurus untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil, maka menggunakan penyangga
3. Bor Senter
Pembubutan/pembuatan lubang senter bor dengan bor senter (centre drill) pada permukaan ujung benda kerja. Tujuannya adalah agar pada ujung benda kerja memiliki dudukan apabila didalam proses pembubutannya memerlukan dukungan senter putar atau sebagai pengarah sebelum melakukan pengeboran.
Untuk menghindari terjadinya patah pada ujung mata sayat bor senter akibat kesalahan prosedur, maka penonjolan benda kerjanya tidak boleh terlalu panjang dan untuk benda kerja yang berukuran panjang harus ditahan dengan penahan benda kerja (steady rest).
4. Drilling (Membuat Lubang)
Drilling pada mesin bubut adalah pembuatan lubang dengan alat potong mata bor. Pada umumnya dilakukan untuk pekerjaan lanjutan diantaranya akan dilanjutkan untuk diproses pengetapan, pembesaran lubang (boring),rimer, ulir dalam dll.
6. Taper Turning (Pembubutan Tirus)
Pembubutan tirus adalah proses pemesinan pada mesin bubut untuk menghasilkan benda kerja yang memiliki diameter yang berbeda pada kedua ujungnya, sehingga membentuk bentuk kerucut atau tirus. Benda kerja yang dihasilkan memiliki bentuk yang menyempit secara bertahap dari satu ujung ke ujung lainnya.
Ada beberapa cara untuk membuat pembubutan tirus, antara lain:
a. Menggeser Kepala Lepas (Tailstock)
- Kepala lepas digeser secara sejajar dengan sumbu mesin, sehingga sumbu kepala lepas tidak sejajar dengan sumbu kepala tetap.
- Benda kerja dijepit di antara kedua senter, sehingga saat diputar akan terbentuk bentuk tirus.
- Kelebihan: Cara ini sederhana dan mudah dilakukan.
- Kekurangan: Hanya cocok untuk tirus yang tidak terlalu panjang dan presisi.
b. Memiringkan Eretan Atas (Compound Rest)
- Eretan atas dimiringkan pada sudut tertentu terhadap sumbu mesin.
- Pahat akan bergerak membentuk sudut terhadap sumbu benda kerja, sehingga menghasilkan bentuk tirus.
- Kelebihan: Lebih fleksibel dan dapat menghasilkan tirus dengan berbagai sudut.
- Kekurangan: Membutuhkan perhitungan sudut yang akurat.
- Ada alat tambahan khusus yang dapat dipasang pada mesin bubut untuk membuat tirus dengan lebih akurat dan efisien.
- Kelebihan: Sangat akurat dan efisien, terutama untuk produksi massal.
- Kekurangan: Membutuhkan biaya tambahan untuk membeli attachment.
7. Contour Turning (Pembubutan Kontur)
Pembubutan kontur adalah teknik pemesinan bubut yang digunakan untuk menghasilkan profil atau bentuk khusus pada benda kerja. Dengan kata lain, pembubutan ini memungkinkan kita untuk membuat bentuk yang tidak hanya lurus atau melingkar, tetapi juga bentuk-bentuk yang lebih kompleks seperti kurva, alur, atau bahkan bentuk tiga dimensi yang sederhana.
8. Forming (Pembubutan Bentuk)
Membubut bentuk radius, bulat atau bentuk lainnya dapat dilakukan pada mesin bubut copy. Namun dapat juga bentuknya langsung mengikuti bagaimana bentuk asahan pahatnya itu sendiri, khususnya untuk bentu yang relatif tidak lebar (luas).
9. Chamfering
Membuat sudut tumpul pada tepi benda kerja untuk mengurangi tajamnya tepi. Digunakan untuk mengurangi risiko melukai dan meningkatkan penampilan.
10. Parting Off
11. Grooving
Membuat alur melingkar pada permukaan benda kerja. Digunakan untuk membuat alur kunci, alur O-ring, atau alur lainnya.
12. Threading (Membuat ulir)
Mesin bubut dapat dipergunakan untuk membubut ulir luar (baut) dan ulir luar (mur) dan dari sisi bentuk juga dapat membuat ulir segitiga, segiempat, trapesium dan lain-lain.
13. Knurling (Pembubutan Kartel)
Membuat tekstur pada permukaan benda kerja untuk meningkatkan daya cengkeram atau tampilan. Sering digunakan pada gagang alat atau komponen yang memerlukan cengkeraman yang baik. Bentuk/profil hasil hasil pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang digunakan, ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung gigi kartelnya.
digunakan.
Posting Komentar untuk "PEMBUBUTAN UNTUK JENIS PEKERJAAN TERTENTU"