Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PEMBUBUTAN BENDA MEMANJANG DENGAN ALAT BANTU


Pembubutan Benda Memanjang dengan Alat Bantu

Membubut benda kerja yang panjang seringkali menjadi tantangan karena risiko defleksi atau getaran yang dapat memengaruhi akurasi dan kualitas permukaan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan penggunaan alat bantu khusus dan perencanaan urutan operasi yang cermat.


Penggunaan Steady Rest (Penyangga Tetap) dan Follow Rest (Penyangga Jalan)

Steady rest (penyangga tetap) dan follow rest (penyangga jalan) adalah dua alat bantu utama yang digunakan untuk menopang benda kerja panjang dan mencegah defleksi.

  • Steady Rest (Penyangga Tetap): Alat ini dipasang pada bangku mesin bubut dan menopang benda kerja pada titik tertentu di sepanjang panjangnya. Steady rest memiliki tiga atau lebih jari-jari yang dapat diatur untuk mencengkeram benda kerja dengan lembut namun kuat. Penggunaannya sangat penting saat membubut bagian benda kerja yang jauh dari chuck atau ketika membubut bagian tengah benda kerja yang sangat panjang. Steady rest biasanya digunakan untuk operasi yang tidak melibatkan pergerakan pahat di area penyangga.

  • Follow Rest (Penyangga Jalan): Berbeda dengan steady rest, follow rest dipasang pada sadel mesin bubut dan bergerak bersama dengan pahat. Ini berarti follow rest selalu menopang benda kerja tepat di belakang titik pemotongan. Hal ini sangat efektif untuk mencegah defleksi saat melakukan pemotongan yang panjang dan kontinu, terutama saat membubut ulir atau pekerjaan yang membutuhkan permukaan yang sangat halus sepanjang benda kerja.


Pusat Putar (Live Center dan Dead Center) dan Penggunaannya

Pusat putar digunakan untuk menopang ujung bebas benda kerja yang panjang, memastikan benda kerja berputar pada sumbu yang benar dan mengurangi getaran. Ada dua jenis utama pusat putar:

  • Live Center (Pusat Berputar): Live center memiliki bantalan di dalamnya yang memungkinkannya berputar bersama dengan benda kerja. Ini mengurangi gesekan dan panas, sehingga cocok untuk operasi pembubutan dengan kecepatan tinggi dan pemotongan yang lama. Live center sering digunakan di bagian tailstock (kepala lepas) mesin bubut.

  • Dead Center (Pusat Mati/Tidak Berputar): Dead center adalah alat yang solid dan tidak berputar. Benda kerja berputar melawannya, sehingga membutuhkan pelumasan yang baik antara ujung benda kerja dan dead center untuk mencegah keausan dan panas berlebih. Dead center lebih murah dan sederhana, namun kurang cocok untuk kecepatan tinggi atau pemotongan yang sangat panjang tanpa pelumasan yang memadai. Mereka sering digunakan untuk pekerjaan yang lebih ringan atau dengan benda kerja yang lebih kecil.


Perencanaan Urutan Operasi untuk Benda Kerja Panjang

Perencanaan yang matang sangat penting saat membubut benda kerja panjang untuk memastikan akurasi dan efisiensi. Berikut adalah urutan operasi yang umumnya direkomendasikan:

  1. Pemeriksaan dan Persiapan Benda Kerja: Pastikan benda kerja lurus dan tidak memiliki cacat yang signifikan. Bersihkan permukaan benda kerja dari kotoran atau karat.

  2. Penjepitan Awal: Jepit salah satu ujung benda kerja dengan kuat di chuck. Jika benda kerja sangat panjang, gunakan steady rest di dekat chuck sebagai penopang awal.

  3. Pusat Ujung Benda Kerja: Bor atau buat center drill pada ujung bebas benda kerja untuk menerima live center atau dead center. Ini memastikan benda kerja berputar pada sumbunya.

  4. Pemasangan Pusat Putar dan Penyangga: Pasang live center atau dead center di tailstock dan tempatkan pada ujung benda kerja. Kemudian, pasang steady rest atau follow rest sesuai kebutuhan di sepanjang benda kerja. Posisi steady rest harus di area yang sudah dibubut halus agar tidak merusak permukaan.

  5. Perataan Permukaan: Lakukan operasi facing (perataan permukaan ujung) pada kedua ujung benda kerja jika diperlukan.

  6. Pembubutan Kasar: Lakukan pembubutan kasar secara bertahap, dimulai dari ujung yang dekat dengan chuck dan bergerak ke arah ujung bebas. Jika menggunakan steady rest, pastikan untuk memindahkan dan menyesuaikannya secara berkala seiring berjalannya proses pembubutan.

  7. Pembubutan Halus/Finishing: Setelah pembubutan kasar selesai dan sebagian besar material telah dihilangkan, lakukan pembubutan halus untuk mencapai dimensi akhir dan kualitas permukaan yang diinginkan. Gunakan follow rest jika pemotongan halus yang panjang diperlukan untuk mempertahankan kekakuan.

  8. Pemeriksaan Dimensi: Selalu periksa dimensi benda kerja secara berkala selama proses pembubutan untuk memastikan akurasi.

  9. Pelepasan: Setelah semua operasi selesai, lepaskan alat bantu dan benda kerja dengan hati-hati.


Pembubutan Benda Rakitan yang Kompleks

Pembubutan benda rakitan yang kompleks membutuhkan presisi tinggi dan seringkali melibatkan berbagai operasi yang saling terkait. Beberapa pertimbangan penting meliputi:

  • Perencanaan Urutan Perangkaian: Tentukan komponen mana yang akan dibubut secara individual dan mana yang akan dibubut setelah dirakit. Pertimbangkan toleransi kumulatif yang dapat memengaruhi akurasi rakitan akhir.

  • Pemilihan Penjepitan yang Tepat: Untuk benda rakitan, mungkin diperlukan jig atau fixture khusus untuk menjepit benda kerja dengan aman dan akurat tanpa merusak komponen yang sudah ada.

  • Pusat Referensi: Pastikan ada titik referensi yang jelas dan konsisten di seluruh proses pembubutan untuk mempertahankan keselarasan dan akurasi antara komponen yang berbeda.

  • Pembubutan Bertahap: Untuk benda rakitan yang kompleks, seringkali lebih baik membubut fitur-fitur penting secara bertahap dan memverifikasi akurasinya sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

  • Penggunaan Alat Khusus: Selain steady rest dan follow rest, mungkin diperlukan alat khusus lainnya seperti mandrel, arbor, atau collet untuk menjepit benda kerja rakitan dengan presisi.

  • Pengukuran dan Inspeksi Berulang: Karena kompleksitasnya, pengukuran dan inspeksi yang berulang pada setiap tahap pembubutan sangat penting untuk mencegah kesalahan yang mahal.

 

Posting Komentar untuk "PEMBUBUTAN BENDA MEMANJANG DENGAN ALAT BANTU"