MEMBUAT PROGRAM CNC MILL
TUJUAN PEMBELAJARAN
BAHAN AJAR
A. STRUKTUR PROGRAM CNC MILL
Struktur dasar program CNC (Computer Numerical Control) pada mesin CNC Mill terdiri dari beberapa elemen penting yang menyusun instruksi untuk menggerakkan mesin. Setiap program dibuat dalam bentuk kode-G (G-Code), yang merupakan bahasa standar untuk mengontrol mesin CNC.
1. Nomor Urut (Sequence Number)
Nomor urut, atau sering disebut N-number, berfungsi sebagai label untuk setiap baris (blok) dalam program. Fungsinya adalah untuk:
- Identifikasi: Memudahkan operator atau programmer untuk menemukan baris tertentu saat melakukan debug atau modifikasi program.
- Urutan: Menentukan urutan eksekusi blok program, meskipun tidak semua program memerlukannya karena mesin akan membaca secara berurutan.
- Jumping: Memungkinkan program untuk melompat ke blok tertentu menggunakan perintah seperti
GOTO
(meskipun tidak umum di semua kontroler).
Format: Nomor urut biasanya diawali dengan huruf N diikuti dengan angka. Contoh: N10
, N20
, 30
, dan seterusnya. Peningkatan angka biasanya dibuat dengan kelipatan 5 atau 10 untuk memungkinkan penyisipan baris baru di antara baris yang sudah ada.
2. Blok Program (Program Blok)
Setiap baris instruksi dalam program CNC disebut blok program. Satu blok program bisa berisi satu atau lebih perintah (word) yang dieksekusi secara bersamaan. Blok program adalah unit dasar dari program CNC.
3. Elemen-elemen Dalam Blok Program (Word)
Sebuah blok program terdiri dari beberapa "word" atau kata, yang masing-masing memiliki fungsi spesifik:
a. Kode-G (G-Code): Mengatur gerakan mesin atau fungsi geometris. Ini adalah instruksi yang paling penting dalam program. Contoh:
G00
: Gerakan cepat (rapid traverse).G01
: Gerakan linier dengan kecepatan (feed rate) terprogram.G02
: Gerakan melingkar searah jarum jam (clockwise).G03
: Gerakan melingkar berlawanan arah jarum jam (counter-clockwise).
b. Kode-M (M-Code): Mengatur fungsi mesin yang bersifat tambahan atau non-gerakan. Contoh:
M03
: Menyalakan spindel searah jarum jam.M05
: Mematikan spindel.M08
: Menyalakan cairan pendingin (coolant).M30
: Mengakhiri program dan mengembalikan ke awal.
c. Koordinat (X, Y, Z): Menentukan posisi tujuan yang akan dicapai oleh alat potong.
X
: Sumbu horizontal.Y
: Sumbu vertikal.Z
: Sumbu kedalaman.
- Menentukan kecepatan pergerakan alat potong saat memotong material. Biasanya diukur dalam milimeter per menit (mm/min) atau inch per menit (ipm).
- Menentukan kecepatan putaran spindel dalam RPM (Revolution Per Minute).
- Mengidentifikasi nomor alat potong yang akan digunakan.
T
biasanya diikuti dengan nomor alat, contoh:T01
.
- Fungsi tambahan lainnya yang dapat mengontrol berbagai aspek mesin.
Berikut adalah contoh satu blok program sederhana:
N10 G01 X50.0 Y25.0 F100 S1200 M03
- N10 : Nomor urut baris ke-10.
- G01 : Instruksi untuk gerakan linier.
- X50.0 Y25.0 : Bergerak ke posisi X=50.0 dan Y=25.0.
- F100 : Kecepatan makan (feed rate) 100 mm/min.
- S1200 : Kecepatan spindel 1200 RPM.
- M03 : Spindel menyala searah jarum jam.
Secara keseluruhan, struktur ini memastikan setiap perintah dieksekusi dengan tepat dan berurutan untuk menghasilkan komponen yang diinginkan sesuai dengan desain.
B. FUNGSI G-CODE DASAR
G-Code adalah bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk mengontrol mesin CNC Mill. Setiap kode-G memiliki fungsi spesifik untuk mengarahkan gerakan pahat dan mengaktifkan fungsi geometris. Berikut adalah penjelasan tentang fungsi G-Code dasar yang sering digunakan pada CNC Mill.
1. Fungsi Gerakan Dasar
G00
: Gerakan Cepat (Rapid Traverse). Pahat bergerak ke posisi yang ditentukan dengan kecepatan maksimum tanpa memotong material. Digunakan untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dengan cepat dan aman.G01
: Gerakan Linier Terprogram (Linear Interpolation). Pahat bergerak lurus dari titik A ke titik B dengan kecepatan (feed rate) yang telah ditentukan (F
). Kode ini digunakan untuk proses pemotongan lurus.G02
: Gerakan Melingkar Searah Jarum Jam (Clockwise Circular Interpolation). Pahat bergerak melengkung searah jarum jam. Jaraknya ditentukan oleh titik akhir (X, Y, Z) dan radius (R) atau titik pusat (I, J, K).G03
: Gerakan Melingkar Berlawanan Arah Jarum Jam (Counter-Clockwise Circular Interpolation). Mirip dengan G02
, tetapi pahat bergerak berlawanan arah jarum jam.G04
: Waktu Tunggu (Dwell). Menghentikan semua gerakan selama durasi waktu tertentu yang ditentukan oleh parameter P
(dalam milidetik) atau X
(dalam detik). Berguna untuk menunggu spindel mencapai kecepatan penuh atau untuk proses deburring.
2. Pemilihan Bidang (Plane Selection)
G17
: Pemilihan Bidang XY. Mengatur bidang kerja utama untuk gerakan melingkar (G02
, G03
) dan kompensasi radius pahat (G41
, G42
) pada sumbu X dan Y. Ini adalah pengaturan default pada sebagian besar mesin.G18
: Pemilihan Bidang XZ. Mengatur bidang kerja pada sumbu X dan Z.G19
: Pemilihan Bidang YZ. Mengatur bidang kerja pada sumbu Y dan Z.
3. Pengaturan Satuan (Unit System)
G20
: Satuan Inch (Inches). Mengatur semua dimensi menjadi satuan inch.G21
: Satuan Metrik (Millimeters). Mengatur semua dimensi menjadi satuan metrik (milimeter).
G28
: Kembali ke Titik Referensi Utama (Home Position). Menggerakkan pahat kembali ke titik referensi mesin (machine home) melalui titik perantara yang ditentukan.G30
: Kembali ke Titik Referensi Kedua (Second Home Position). Mirip denganG28
, tetapi menggunakan titik referensi kedua.
G40
: Membatalkan Kompensasi Radius Pahat. Mematikan fungsi G41
dan G42
.G41
: Kompensasi Radius Pahat Kiri. Mengaktifkan kompensasi radius, di mana pahat bergerak ke kiri dari lintasan yang diprogram. Digunakan untuk memotong di sisi dalam profil.G42
: Kompensasi Radius Pahat Kanan. Mengaktifkan kompensasi radius, di mana pahat bergerak ke kanan dari lintasan yang diprogram. Digunakan untuk memotong di sisi luar profil.
6. Kompensasi Panjang Pahat (Tool Length Compensation)
G43
: Kompensasi Panjang Pahat Positif. Mengaktifkan kompensasi panjang pahat, di mana offset pahat dari daftar pahat ditambahkan ke posisi sumbu Z. Ini biasanya digunakan untuk mengatur offset pahat.G44
: Kompensasi Panjang Pahat Negatif. Mengaktifkan kompensasi panjang pahat negatif (jarang digunakan).G49
: Membatalkan Kompensasi Panjang Pahat. Mematikan fungsi G43
dan G44
.
7. Pengaturan Kecepatan Spindel
G50
: Membatalkan Batas Kecepatan Spindel. Membatalkan batas kecepatan spindel yang ditetapkan sebelumnya.
Siklus pengeboran adalah kombinasi dari beberapa gerakan pahat yang disederhanakan menjadi satu baris kode untuk operasi yang berulang, seperti pengeboran, reaming, dan tapping.
G80
: Membatalkan Siklus Pengeboran. Mengakhiri siklus pengeboran yang aktif.G81
: Siklus Pengeboran Sederhana. Pahat bergerak cepat ke posisi, turun ke kedalaman yang ditentukan, dan kembali cepat ke posisi awal.G82
: Siklus Pengeboran dengan Waktu Tunggu. Mirip dengan G81
, tetapi menambahkan waktu tunggu (G04
) di dasar lubang.G83
: Siklus Pengeboran Bertahap (Deep Hole Drilling/Peck Drilling). Pahat mengebor secara bertahap, mundur sedikit demi sedikit untuk mengeluarkan chip, dan melanjutkan pengeboran.G84
: Siklus Tapping Kaku (Rigid Tapping). Pahat berputar searah jarum jam saat turun dan berputar berlawanan arah saat keluar untuk membuat ulir internal.G85
: Siklus Reaming. Pahat bergerak ke bawah dan ke atas dengan kecepatan potong (feed rate) yang sama.G86
: Siklus Pengeboran-Berhenti-Reaming. Pahat turun dengan kecepatan potong, berhenti berputar di dasar lubang, dan kembali cepat.G87
: Siklus Pengeboran Mundur (Back Boring).G88
: Siklus Pengeboran dengan Penantian Manual. Pahat turun, berhenti, dan menunggu operator menekan tombol.G89
: Siklus Reaming dengan Waktu Tunggu. Mirip dengan G85
, tetapi ada waktu tunggu di dasar lubang.
C. FUNGSI M-CODE DASAR
M-Code (Miscellaneous Code) adalah instruksi yang mengontrol fungsi-fungsi tambahan atau non-gerakan pada mesin CNC Mill. Berbeda dengan G-Code yang mengatur pergerakan pahat, M-Code mengelola berbagai operasi mesin seperti menyalakan spindel, mengaktifkan cairan pendingin, atau mengakhiri program.
1. Fungsi Spindel
M03
: Spindel ON, Searah Jarum Jam. Memutar spindel searah jarum jam dengan kecepatan yang telah diatur oleh kode S
(Spindle Speed). Ini adalah perintah standar untuk memutar pahat saat memotong material.M04
: Spindel ON, Berlawanan Arah Jarum Jam. Memutar spindel berlawanan arah jarum jam. Digunakan untuk operasi khusus seperti tapping atau saat menggunakan pahat dengan desain tertentu.M05
: Spindel OFF. Menghentikan putaran spindel. Kode ini penting untuk keselamatan dan biasanya digunakan sebelum penggantian pahat atau di akhir program.
2. Manajemen Program
M00
: Penghentian Program Terencana (Program Stop). Menghentikan program secara total. Operator harus menekan tombol "Start Cycle" untuk melanjutkan program. Ini sering digunakan untuk inspeksi manual, pembersihan chip, atau membalik benda kerja.M01
: Penghentian Opsional (Optional Stop). Mirip dengan M00
, tetapi hanya akan menghentikan program jika operator telah mengaktifkan fungsi "Optional Stop" pada panel kontrol.M02
: Akhir Program (End of Program). Mengakhiri program tanpa mengembalikan program ke awal. Spindel dan cairan pendingin dimatikan.M30
: Akhir Program dan Kembali ke Awal (End of Program and Rewind). Kode ini adalah cara standar untuk mengakhiri program. Mesin akan menghentikan semua operasi, mematikan spindel dan cairan pendingin, lalu mengembalikan program ke baris pertama untuk eksekusi berikutnya.
3. Fungsi Tambahan (Auxiliary)
M06
: Penggantian Pahat (Tool Change). Memberikan perintah kepada mesin untuk mengganti pahat yang sedang digunakan dengan pahat baru yang telah ditentukan oleh kode T
. Mesin akan secara otomatis mengambil pahat baru dari tool magazine dan memasangnya pada spindel.M08
: Cairan Pendingin ON (Coolant ON). Menyalakan pompa cairan pendingin untuk mendinginkan pahat dan benda kerja, serta membantu membersihkan chip.M09
: Cairan Pendingin OFF (Coolant OFF). Mematikan pompa cairan pendingin.
Penggunaan M-Code yang tepat sangat penting untuk memastikan operasi mesin berjalan dengan lancar, aman, dan efisien.
D. PARAMETER PEMOTONGAN
Parameter pemotongan adalah nilai-nilai krusial yang harus diatur dalam program CNC untuk mengontrol bagaimana pahat berinteraksi dengan material. Pengaturan yang tepat akan menghasilkan kualitas permukaan yang baik, akurasi dimensi, dan umur pahat yang optimal. Berikut adalah penjelasan tentang parameter-parameter utama pada CNC Mill.
1. Kecepatan Spindel (Spindl3 Speed - S)
Kecepatan spindel adalah kecepatan putar pahat dalam putaran per menit (RPM). Ini diatur menggunakan kode S
dalam program CNC (misalnya, S2000
). Kecepatan spindel yang tepat sangat bergantung pada dua faktor utama:
- Kecepatan Potong (Cutting Speed - ): Kecepatan di mana mata potong bersentuhan dengan benda kerja. Ini adalah parameter yang menentukan seberapa cepat material dipotong.
- Diameter Pahat (Diameter of Cutter - ): Semakin besar diameter pahat, semakin besar kecepatan permukaannya pada RPM yang sama.
Rumus untuk menghitung kecepatan spindel (N) adalah:
- N : Kecepatan spindel (RPM)
- Vc : Kecepatan potong (meter/menit)
- D : Diameter pahat (mm)
Kecepatan spindel yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pahat terlalu panas dan cepat aus, sedangkan kecepatan yang terlalu rendah dapat menyebabkan pemotongan yang tidak efisien dan permukaan yang buruk.
2. Laju Pemakanan (Feed Rate - F)
Laju pemakanan adalah kecepatan pergerakan pahat secara linear saat memotong material. Ini diatur menggunakan kode F
dalam program CNC (misalnya, F150
). Laju pemakanan diukur dalam milimeter per menit (mm/min) atau inch per menit (ipm). Laju pemakanan yang ideal bergantung pada beberapa faktor:
- Kecepatan Makan per Gigi (Feed per Tooth - ): Jarak yang ditempuh setiap gigi pahat per putaran spindel.
- Jumlah Gigi Pahat (Number of Teeth - ): Jumlah mata potong pada pahat.
- Kecepatan Spindel (Spindle Speed - ): Kecepatan putar pahat.
Rumus untuk menghitung laju pemakanan (F) adalah:
Laju pemakanan yang terlalu tinggi dapat membebani pahat dan mesin, menyebabkan patahnya pahat atau hasil permukaan yang kasar. Sebaliknya, laju pemakanan yang terlalu rendah dapat menyebabkan gesekan berlebih, panas, dan keausan pahat.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut)
Kedalaman pemotongan adalah seberapa dalam pahat memotong material dalam satu lintasan. Ada dua jenis kedalaman pemotongan:
- Kedalaman Radial (Radial Depth of Cut): Jarak pergeseran pahat ke samping pada setiap lintasan. Ini juga dikenal sebagai Stepover.
- Kedalaman Aksial (Axial Depth of Cut): Kedalaman pemotongan pahat ke arah sumbu spindel (sumbu Z).
Kedalaman pemotongan yang besar dapat mempercepat proses penghilangan material (roughing) tetapi dapat menimbulkan beban yang berat pada pahat. Sebaliknya, kedalaman pemotongan yang kecil digunakan untuk mendapatkan hasil akhir permukaan yang halus (finishing).
4. Stepover
Stepover adalah jarak pergeseran pahat secara lateral (ke samping) antara satu lintasan pemotongan dengan lintasan berikutnya. Parameter ini sangat penting untuk operasi milling yang menghilangkan material secara berlapis-lapis.
- Stepover Besar: Biasanya digunakan pada proses roughing (pemotongan kasar) untuk menghilangkan material sebanyak mungkin dalam waktu singkat. Nilainya bisa mencapai 40-60% dari diameter pahat.
- Stepover Kecil: Digunakan pada proses finishing (penyelesaian akhir) untuk menghasilkan permukaan yang lebih halus dan akurat. Nilainya bisa serendah 5-20% dari diameter pahat.
Pengaturan stepover yang tidak tepat dapat meninggalkan bekas pahat yang jelas pada permukaan benda kerja atau memperpanjang waktu pemesinan secara tidak efisien.
E. SIKLUS PEMPROGRAMAN
Siklus pemrograman, atau yang lebih dikenal sebagai Canned Cycles, adalah fitur dalam pemrograman CNC yang menyederhanakan serangkaian gerakan pahat yang berulang menjadi satu baris kode G-Code. Canned Cycles sangat berguna untuk operasi seperti pengeboran, tapping, dan reaming karena menghemat waktu pemrograman dan mengurangi potensi kesalahan.
1. Siklus Pengeboran (Drilling Cycles)
Siklus pengeboran digunakan untuk membuat lubang. Ada beberapa jenis siklus pengeboran dasar:
G81
(Drilling Cycle): Ini adalah siklus pengeboran paling sederhana. Pahat bergerak cepat ke posisi X dan Y, lalu turun dengan laju pemakanan (F
) yang ditentukan hingga kedalaman Z yang diinginkan, dan kembali cepat ke posisi semula. Ideal untuk lubang dangkal. Sintaks:G81 X_ Y_ Z_ R_ F_
G83
(Peck Drilling Cycle): Siklus ini digunakan untuk pengeboran lubang yang dalam. Pahat mengebor material sedikit demi sedikit (sepanjang nilaiQ
), mundur sepenuhnya untuk membersihkan chip, dan kemudian kembali melanjutkan pengeboran hingga kedalaman total. Sintaks:G83 X_ Y_ Z_ R_ Q_ F_
G73
(High-Speed Peck Drilling): Mirip denganG83
, tetapi pahat hanya mundur sedikit untuk mematahkan chip, tidak sepenuhnya keluar dari lubang. Ini lebih cepat dan efisien untuk material yang menghasilkan chip pendek. Sintaks:G73 X_ Y_ Z_ R_ Q_ F_
Tapping adalah proses membuat ulir internal dalam sebuah lubang.
G84
(Tapping Cycle): Siklus ini digunakan untuk tapping. Pahat (tap) akan turun ke kedalaman yang ditentukan (Z
) sambil berputar searah jarum jam (M03
). Setelah mencapai kedalaman, spindel akan berbalik arah (M04
) dan pahat akan ditarik keluar dengan laju pemakanan yang disinkronkan dengan putaran spindel. Hal ini memastikan ulir yang terbentuk memiliki pitch yang tepat. Sintaks:G84 X_ Y_ Z_ R_ F_
Reaming dan boring digunakan untuk memperbesar dan menghaluskan lubang yang sudah ada, mencapai diameter yang sangat akurat.
G85
(Boring Cycle): Siklus ini digunakan untuk reaming atau boring. Pahat bergerak ke bawah dan ke atas dengan laju pemakanan (F
) yang sama, tanpa putaran spindel berhenti. Ini memastikan permukaan lubang tetap halus dan tidak rusak saat pahat ditarik keluar. Sintaks:G85 X_ Y_ Z_ R_ F_
Siklus pocketing adalah siklus yang lebih kompleks yang digunakan untuk membuat kantong atau area yang rata pada benda kerja. Meskipun tidak semua kontroler CNC memiliki G-Code spesifik untuk pocketing (seperti siklus bor), beberapa kontroler modern memiliki siklus yang lebih canggih.
Siklus Makro Bawaan: Beberapa kontroler Fanuc dan lain-lain memiliki siklus makro yang dapat diprogram untuk pocketing. Ini memungkinkan programmer untuk menentukan bentuk pocket (misalnya, persegi atau melingkar) dan mesin akan secara otomatis menghitung lintasan pahat yang diperlukan.
Siklus ini sangat efisien karena programmer hanya perlu mendefinisikan parameter-parameter kunci seperti lokasi lubang (X, Y), kedalaman (Z), dan laju pemakanan (F), serta jarak aman penarikan pahat (R-plane).
F. CONTOH PROGRAM SEDERHANA
Membuat program CNC untuk mesin CNC Mill melibatkan penggabungan G-Code, M-Code, dan parameter pemotongan untuk mengarahkan pahat melakukan operasi tertentu. Berikut adalah contoh program sederhana untuk beberapa operasi dasar.
1. Program Facing
Facing adalah operasi meratakan permukaan atas benda kerja. Tujuannya adalah untuk membuat permukaan yang rata dan halus dengan ketebalan yang diinginkan
O1001 (PROGRAM FACING)
G21 G90 G17 (METRIC, ABSOLUTE, XY PLANE)
G00 G40 G49 G80 (SAFE STARTUP)
M06 T01 (TOOL CHANGE, FACE MILL)
S1500 M03 (SPINDLE ON, 1500 RPM)
G00 X-50.0 Y-50.0 Z5.0 (RAPID TO START POSITION)
G01 Z-1.0 F200 (FEED DOWN TO CUT DEPTH)
X100.0 F400 (FACE CUT PASS 1)
G00 Y-25.0 (RAPID TO NEXT PASS)
G01 X-50.0 (FACE CUT PASS 2)
G00 Y0.0 (RAPID TO NEXT PASS)
G01 X100.0 (FACE CUT PASS 3)
G00 Z10.0 (RAPID UP)
M05 (SPINDLE OFF)
M30 (END OF PROGRAM)
Keterangan :
O1001
: Nomor program.G21 G90 G17
: Mengatur satuan ke metrik, koordinat absolut, dan bidang kerja XY.G00 G40 G49 G80
: Safety line untuk memastikan semua kompensasi dan siklus dibatalkan.M06 T01
: Perintah ganti pahat ke pahat nomor 1 (face mill).S1500 M03
: Menyalakan spindel dengan kecepatan 1500 RPM.G00
: Menggunakan gerakan cepat untuk berpindah posisi.G01 Z-1.0
: Menurunkan pahat ke kedalaman pemotongan Z=-1.0 dengan laju pemakananF200
.G01 X100.0
: Memotong lurus sepanjang sumbu X.M30
: Mengakhiri program dan mengembalikan ke awal.
Slotting adalah operasi membuat alur atau celah pada benda kerja. Pahat biasanya berukuran sama dengan lebar slot yang diinginkan.
O1002 (PROGRAM SLOTTING)
G21 G90 G17
G00 G40 G49 G80
M06 T02 (TOOL CHANGE, END MILL 10MM)
S2000 M03 (SPINDLE ON, 2000 RPM)
G00 X10.0 Y10.0 Z5.0 (RAPID TO START POSITION)
G01 Z-5.0 F150 (FEED DOWN TO CUT DEPTH)
G01 Y90.0 F300 (CUTTING THE SLOT)
G00 Z5.0 (RAPID UP)
M05 (SPINDLE OFF)
M30 (END OF PROGRAM)
M06 T02
: Mengganti pahat ke pahat nomor 2 (end mill).G01 Z-5.0
: Menurunkan pahat ke kedalaman Z=-5.0.G01 Y90.0
: Melakukan pemotongan lurus dari Y=10.0 hingga Y=90.0.
3. Contoh Program Pocketing
Pocketing adalah operasi membuat kantong dengan area rata pada benda kerja. Ini melibatkan pemotongan material secara bertahap.
O1003 (PROGRAM POCKETING)
G21 G90 G17
G00 G40 G49 G80
M06 T03 (TOOL CHANGE, END MILL 12MM)
S1800 M03
G00 X20.0 Y20.0 Z5.0 (RAPID TO START OF POCKET)
G01 Z-2.0 F120 (FIRST PASS DEPTH)
G01 X80.0 F250 (POCKET ROUGHING PASS 1)
G01 Y80.0
G01 X20.0
G01 Y20.0
G01 Z-5.0 (SECOND PASS DEPTH)
G01 X80.0 F250
G01 Y80.0
G01 X20.0
G01 Y20.0
G00 Z5.0
M05
M30
Program ini melakukan dua kali pemotongan dengan kedalaman yang berbeda (
Z-2.0
danZ-5.0
) untuk membuat pocket.
4. Contoh Program Drilling (Menggunakan Canned Cycle)
Drilling adalah operasi pengeboran lubang. Menggunakan canned cycle membuat program jauh lebih ringkas.
O1004 (PROGRAM DRILLING)
G21 G90 G17
G00 G40 G49 G80
M06 T04 (TOOL CHANGE, DRILL 10MM)
S1000 M03
G00 X10.0 Y10.0 Z5.0 (RAPID TO FIRST HOLE)
G99 G81 Z-15.0 R2.0 F100 (DRILLING CYCLE)
X50.0 Y10.0 (SECOND HOLE)
X50.0 Y50.0 (THIRD HOLE)
X10.0 Y50.0 (FOURTH HOLE)
G80 (CANCEL CANNED CYCLE)
G00 Z10.0
M05
M30
M06 T04
: Mengganti pahat ke mata bor nomor 4.G99 G81 Z-15.0 R2.0 F100
: Mengaktifkan siklus pengeboran sederhana (G81
).Z-15.0
: Kedalaman lubang.R2.0
: Ketinggian retract (bidang aman) di atas permukaan benda kerja.F100
: Laju pemakanan saat mengebor.
X50.0 Y10.0
: Setelah siklusG81
diaktifkan, mesin akan melakukan pengeboran di setiap koordinat X dan Y yang disebutkan.G80
: Membatalkan siklus pengeboran setelah semua lubang selesai.
EVALUASI
1. RANAH PENGETAHUAN
2. RANAH KETERAMPILAN
c. Program Pocketing
TERIMA KASIH
Posting Komentar untuk "MEMBUAT PROGRAM CNC MILL"